Friday, September 03, 2004

Job seeker mind - I

Mulai awal september ini, hampir semua blog saya diwarnai dengan dunia kerja, mencari, mendapatkan koneksi, membangun kepercayaan, hingga petualanan nekad dibelakangnya, biar ga bingung saya kasi kode romawi

Adalah impian hampir setiap graduated dari universitas bisa bekerja di perusahaan multinasional dengan gaji 8 digit/month yang memberikan track karir yang jelas, kesempatan untuk berkembang hingga jaminan masadepan yang menggiurkan.

Begitu juga dengan saya yang hari-hari belakangan ini disibukkan dengan browsing keberbagai MNC besar didunia maupun reputable company di Indonesia lainnya. Mencari bagaimana bisa berkarir diperusahaan tersebut.

Karena internet sendiri adalah media informasi yang luar biasa, mau tidak mau banyak informasi lain yang saya dapatkan. Dan ternyata banyak informasi yang menggelitik yang saya dapatkan antara lain pada sekitarkita.com yang menggambarkan betapa kuatnya MNC dibandingkan dengan negara.

Ketika saya melanjutkan membaca fakta yang terjadi diberbagai belahan dunia ini saya semakin 'terperanjat' bagaimana kapitalisme bisa mengubah tatanan dunia ini, bagaimana pengaruhnya dalam tatanan sosial politis dan kemasyarakatan. Semua ini membuat saya hanya bisa terdiam dan bergumam "harus gimana lagi?"

Dua hari yang lalu dalam perjalanan dari Jakarta menuju Lempuyangan dengan kreta api selama 17 jam (karena Anjlok di Bumiayu) dalam perjalanan yang sangat indah menyusuri pantai utara jawa. Saya kembali melihat bahwa masalah kemiskinan masih menjadi problem besar dimasyarakat kita.

Saya kembali berfikir, ketika saya yang dalam 'masalah' mencari pekerjaan saja menghadapi persoalan 'rasis' yang luar biasa, kemudian dihadapkan dengan persoalan global yang sudah sedemikian rumit. Maka kemanakah idealisme kita akan bertahan. Bukankah yang penting saya bisa makan saat ini, dan orang bisa melakukan apa saja untuk itu.

ah...mungkin masalahnya karena kita tinggal di Indonesia. Ataukah saya yang terlalu banyak mengeluh tanpa aksi? semoga saya tidak menjadi orang yang sesat karena ilmu yang saya miliki

Yogyakarta, 3 September 2004

No comments: