Tuesday, July 20, 2004

Pa Reza Pulungan sudah pulang!!!

Selasa, 20 Juli 2004
Dear Ikomers sekalian, tadi pagi sekitar pukul 10.00 saya bertemu dengan dosen kita tercinta Bapak Muhammad Reza Pulungan S.Si Msc(Pengajaran CMMIW) di MIPA Selatan. Bagi rekan ikomers yang asing dengan bapak kita satu ini harap maklum adanya karena beliau baru saja menyelesaikan program Masternya di Twente University Netherland dengan beasiswa dari STUNED dari NEC(Netherland Education Centre)

Ada perasaan bangga dan haru saat bertemu Pa' Reza yang memberi nilai Mikrokomputer saya D dan bahkan setelah mengulang pun masih diberi C. Karena meskipun sudah 2 tahun tidak berjumpa, beliau ternyata masih bersahaja dengan MENGAWALI mengajak saya bersalam. (catatan: Ini dosen pertama saya yang mengawali mengajak bersalaman) Masih menanyakan skripsi saya yang terlunta-lunta.

Saya pengen cerita sedikit tentang Pa' Reza karena sedikit banyak beliau memberi inspirasi pada saya bagaimana berjuang dalam hidup ini. Dan mestinya akan memberi Inspirasi pada rekan-rekan yang lain.

Yang saya kenal dari Pa' Reza adalah kenekatannya. Walaupun secara pribadi saya tidak terlalu mengenal beliau. Setelah lulus dari Ilmu Komputer, beliau angkatan 1994 kalau tidak salah. Beliau diterima disebuah TOTAL FINA ELF(Sekarang Total Indonesie) sebuah perusahaan eksplorasi minyak dari Perancis yang konon termasuk salah satu gaji tertinggi di Indonesia.

Mungkin bekerja diperusahaan 'impian' banyak mahasiswa tidak memenuhi panggilan jiwanya. Maka selang 1-2 tahun bekerja beliau akhirnya memutuskan untuk mengabdi sebagai Dosen di Ilmu Komputer UGM. Di Ilmu Komputer dosen kita satu ini meneruskan pendidikannya diTwente, bersama salah satu dosen yang cantik :D Ibu Anny K.S (nanti saya akan ceritakan tentang beliau)

Di Twente Pa' Reza termasuk mahasiswa yang smart. Dia mendapat peringkat kedua dengan GPA 8.5 (Netherland menggunakan skala 10). Dimana peringkat pertamanya diraih mahasiswa dari Nepal yang bersekolah di India. Ini menunjukkan bahwa India memang memiliki pendidikan TI yang berkualitas dan orang Nepal ternyata sangat rajin, tutur pa Reza memotivasi saya. Konon mahasiswa nepal ini melanjutkan S3 ke Cambridge University.

Pa' Reza sendiri dalam waktu dekat ini akan melanjutkan pendidikannya di Jerman, beliau kembali mendapatkan beasiswa karena kecemerlangan beliau. Sekedar pembanding beberapa dosen yang penulis kenal, yang dapat langsung melanjutkan studinya ke S3 adalah Bapak Retantyo Wardoyo (Ketua program Magister Ilmu Komputer) di Essex University

Mungkin tidak lengkap jika menyebutkan kelebihan seseorang tanpa menyebutkan kekurangannya. Tanpa bermaksud merendahkan beliau saya lihat Pa' Reza adalah seorang perokok (2 tahun yang lalu) dan mungkin Pa' Reza belum banyak meluangkan pemikirannya dalam bentuk tulisan :). Saya kira banyak sekali hal yang bisa dibagi-bagi pada ikomers sekalian tentang pengalamannya di Netherland yang konon malah menggunakan bahasa Inggris dalam dialog akademiknya.(AP)

Anjar Priandoyo
Diolah dari berbagai sumber, dari hasil ngerumpi via YM dengan Bu Anny K.S, dengan pa Anif dan selentingan-selentingan lain. Tulisan ini murni menyatakan kekaguman penulis pada orang-orang yang bekerja keras, orang-orang yang menjadi patron penulis.

Saya selalu mengingat ketika Pa Habib sebagai dosen pertama yang memanggil "Anjar" bukan "Saudara". Saya selalu mengingat ketika Pa Anif dosen pertama yang mengajak ngobrol dirumahnya. Saya selalu mengingat ketika pertama kali saya main ke Pa heri. Saya percaya dan saya mengingat kenangan-kenangan indah bersama dosen-dosen dikampus ini. Meskipun besok mereka pun lupa. Cerita dan pengalaman bersama mereka akan tetap menjadi legenda hidup di hati saya

NB: Hey its only need 30 minutes to write this!!!

2 comments:

Anonymous said...

Salam buat Pak Reza-nya, ya ..... kedengarannya beliau orang yang cendekia! Secara umum saya suka tulisan Mas Anjar, punya kandungan motivasi yang cukup. Tapi tentang merokok, menurut saya itu sih hak-nya Pak Reza, hehehe ..... Thank you!

Unknown said...

saya juga ilkomp 09, dan alhamdulillah beliau (pak reza) jadi PA saya
melihat kerja keras dan cara bicaranya yang penuh dedikasi, sepertinya bikin mahasiswa yang di ajar semangat untuk belajar :)